Alunan gamelan serta cuaca yang berubah drastis hingga di peluk anak kecil saat grimis dan kabut tebal
Assalamualaikum sahabat semuanya. Hari ini saya akan membagikan cerita yang saya alami saya jumpai saat melakukan pendakian le gunung lawu via cemoro sewu tepatnya di magentan jawa timur.
Kami beserta rombongan ikut open trip yang di adakan Jalan bersama adventure.
Kami berkumpul di titik penempatan wilayah Jakarta tepatnya di taman anggrek Jakarta barat pada hari 27 november 2020 jam 16:00 dan selanjutnya kami menuju Bekasi untuk melakukan penempatan kembali rekan-rekan yang sudah berkumpul di sana, totoal rombongan yang berangkat sekitar 48 orang.
Tepatnya pukul 20:00 kami start menuju basecamp cemoro sewu yang berlokasi di magentan jawa timur,perjalanan menggunakan bus pariwisata yang sudah kami sewa di iringi dengan hujan yang cukup deras selama di perjalanan.
Singkat cerita pada pukul 07:00 sampailah kami di basecamp cemoro sewu,kesan pertama yang Saya rasakan adalah Rasya syukur alhamdulillah selamat sampai basecamp. Di sini kami beristirahat cukup lama sembari menunggu panitia mengisi simaksi serta mempersiapkan semuanya sebelum melakukan pendakian. Toilet adalah hal pertama yang saya tuju, karena sudah ga tahan menahan kencing dan ingin cuci muka. Niatnya si mau mandi tapi karena air sudah terasa amat dingin jadi saya urungkan untuk mandi hehe. Maklum saja basecamp cemoro sewu berada di ketinggian 1800 mdpl.
Setelah kami berkemas ulang dan sarapan tepatnya pukul 09:00 kami berjalan bersama melakukan pendakian yg sebelumnya kami sudah di brifing dan do'a bersama yg di pimpin tim panitia jalan bersama adventure.
Suasana sudah mulai mendung da rintik-ritik air mulai berjatuhan,dan ternyata benar sebelum sampai di pos 1 bayangan kami di guyur grimis air hujan dan kabut tipis mulai menyelimuti. Bbbeeerrrr rasa dingin mulai merasuk ke dalam tubuh, satu persatu rekan mulai menggunakan mantel hujan untuk menghindari rasa dingin akibat air hujan.
Entah kenapa Rasa semangat semakin menggebu karena ini adalah pertama kalinya saya naik gunung sambil gendong carrier. Hehe
POS 1
Kami terus berjalan perlahan hingga ahirnya sampai di pos 1 alhamdulillah meski di iringi gerimis yang bikin suasana dingin namun kami tetap semangat, di pos 1 kami beristirahat sekitar 20 menit sembari menikmati gorengan hangat dan kopi hitam untuk mberikan rasa hangat dalam tubuh. dan saya sedikit kaget dan kagum harga makanan di sini pun sangat murah meriah tidak ada bedanya dengan harga di warung biasa.
Setelah merasa siap untuk melanjutkan perjalanan, saya mulai kembali berjalan perlahan dengan rasa semangat yang belum kendor sama sekali, kami berjalan berpisah jadi saat saya sampai di pos 1 masih ada yang di belakang termasuk tim sweper yang akan membacup teman-teman yang mengalami kelelahan saat tracking. Jadi posisi saya saat berjalan itu di tengah-tengah rombongan. Sudah ada yg jalan duluan di sepan termasuk leader. Maklum karena saya masih sangat pemula jadi pelan saja asal sampai.
MENUJU POS 2
perjalanan saya lanjutkan kembali dan kami bertemu rombongan pendakian asal Semarang jawa tengah,sabil jala perlahan kami juga sambil ngobrol santai tidak ada rasa canggung antara kita pokoknya langsung akrab. Gerimis mulai reda dan cuaca mulai sedikit cerah meski masih berawan, ada yang masih bertahan menggunakan jas hujan ada juga yang mulai melepas. Namun saya tetap menggunakan karen untuk menghalu rasa dingin akibat hujan di sertai kabut,Pos 1 sampai pos 2 jaraknya lumayan jauh dari pada pos yg lain dengan trek yang mengajak serta bebatuan yang lumayan terjal kami terus melangkah. Rasa dingin tidak saya pungkiri sedikit nafas terengah-engah tetap saya jalan perlahan mungkin efek karena saya tidak melakukan olahraga sebelum pendakian. Namun rasa semangat untuk menggapai puncak tidak membuat saya mundur satu jengkelpun.
CUACA LANGSUNG BERUBAH 360°
Setelah kami berjalan cukup lama sampailah kita di sekitar pertengahan menuju pos 2, di sini saya mengamati suasa sekitar kabut mulai menghilang langit mulai kelihatan memburu dalam hati ini senang seklai nampaknya cuaca akan cerah bisa melihat sunset dari atas.
Saya berbincang dengan teman dari jakarta yang ikut OP namanya pak sunarto beliau sudah punya anak 3 dan umur juga tidak muda lagi,saya terus menemani beliau dari pos 1 sampai pos 2 dengan terus memberikan sedikit motivasi agar terus berjalan karena beliau sempat ingin balik arsh kr basecamp saat di pos 1 karena merasa kelelahan, beliau juga sama seperti saya sama-sama pemula dalam dunia pendakian. Nah di sini tepatnya di tengah sebelum sampai di pos 2 saya berbicara dengan pak sunarto utuk memberikan motivasi agar semangat sampai puncak.
Alhamdulillah pak dhe, cuaca cerah hujan sudah reda. Kayaknya nanti di atas kita bisa melihat matahari tenggelam, ayo pak dhe semangat.
Beliau pun menjawab dengan tersenyum :
ayooooo mas semangat tapi jalan pelan-pelan ya mas
Seperti itu seingat saya kurang lebihnya mohon maaf hehe
Nah anehnya ini setelah saya berucap seperti itu tidak sampai 1 menit tiba-tiba hujan trun begitu deras dan kabut kembali datang, dalam hati mulai tidak enak kok bisa yang tadinya cerah tiba-tiba hujan.
Apa saya salah ucap atau bagaimana?
Rekan yang lain mulai krmbali mengenakan mantel hujan utuk melindungi tubuh mereka dari air hujan dan suasana dingin.
Hati terus berbicara apa saya salah ucap atau memang cuaca gunung seperti ini. Karena bukan rahasia umum lagi mistisnya gunung lawu di kalangan para pendaki.
Singkat cerita saya mulai menjaga perkataan saya, mungkin saya salah berucap.
POS 2
Alhamdulillah kami sampai di pos 2 dengan selamat meskipun terengah engah nafas yang keluar dan stamina mulai berkurang senyum tipis tetap terpancar dalam wajah kami mantap sekli pokoknya berjalan di iringi air hujan hehe. Ternyata banyak teman-teman dari jakarta dan Bekasi yg sudah sampai duluan di sini. di POS 2 warung masih tersedia niat hati ingin makan nasi tapi saya batalkan ahirnya saya hanya makan 2 buah pisang yang sangat lezat untuk mendongkrak stamina sembari membeli air minum yang sempat tumpah selama perjalanan menuju pos 2. Kabut tipis masih menyelimuti saya di kagetkan dengan kehadiran burung jalak yang membaur bersama kami saat beristirahat wah mungkin ini yah burung jalak yang ada di cerita para pendaki gunung lawu, ada yang menyapa ada juga yang kasih makan pokoknya ini pengalaman menakjubkan pertama saya dengan teman-teman baru yang tidak akan saya lupakan.
Setelah makan cemilan minum dan beristirahat saya kembali berjalan dengan pak sunarto dan rombongan asal Semarang.
POS 3
Perjalan menuju pos 3 masih di trek bebatuan yang semakin terjal dan suasana grimis dan kabut masih menemani, rasa dingin semakin terasa mungkin karena semakin tinggi juga. Saya dan teman-teman mulai mempercepat langkah karena hari semakin sore.di pertengahan jalan menuju pos 3 pak Suharto kembali berhenti dan memperlambat langkah. beliau merasa kecapean dan memutuskan untuk beristirahat sembari menunggu panitia dan teman yang lain yang masih berada di belakang. Saya pun terus melanjutkan perjalanan perlahan bersama teman yang lain sungguh di sini saya mulai merasa lelah kaki terasa berat untuk melangkah mungkin karena beban di pundak juga karena saya pertama kali meng gendong carrier yg berisi perlengkapan pribadi selama pendakian. Jalan tidak sampai 5 menit berhenti 10 menit pokoknya dikit dikit ambil nafas hah huh hah huh sambil berpegang treking pole untuk menopang tubuh yang serasa ingin roboh dan rebahan. Namun saya kembali terasadar perjalan masih panjang, saya harus sampai di pos 5 karena kami akan buka tenda di sana tepatnya di hargo dalem pos 5 semangat dan semangat yang terus saya ucap dalam hati sembari mengatur nafas dan langkah pokoknya jalan perlahan asal sampai
SUARA GAMELAN MENUJU POS 3
Perlahan dan pasti saya tetap melangkah kabut masih menyelimuti serta grimis tipis yang membuat suasana semakin dingin. Sebelah kiri jalur saya melihat kepulan asap putih dan sedikit tercium bau belerang. Mungkin itu kawah gunung lawu. Jalan di temani suara rintik-ritik air yang jatuh ke daun dan tanah, samar namun jelas saya mendengar suara alunan gamelan. Saya sempat berhenti untuk memastikan suara tersebut. Dan benar suara tersebut terdengar di sebelah kiri saya. Pikiran saya masih positif thingking mugkin itu suara dari bawah yang terbawa angin. Suasana mistis mulai menempel dalam diri saya. Aduh kok kaya horor yah jalan sambil di iringi musik gamelan masa di ketinggian seperti ini ada suara gamelan??? Masa bodoh dengan suara gamelan niat hati bersih ingin menikmati keindahan gunung lawu saya tetap melangkah dan tidak sendiri tentunya karen pada saat saya melakukan pendakian banyak sekali teman baru yg juga sedang naik dari Surabaya Semarang Kediri dan kots lainnya.
POS 3
Alhamdulillah saya bersama teman yang lainnya sampai di pos 3 dengan stamina yang terkuras serta rasa dingin lelah letih lesu pokoknya kayak anak manja wkwkwk
Di sini tidak ada warung melainkan bangunan salter untuk beristirahat di sini juga tidak ada warung seperti di pos 2 dan 1. Pokoknya kalo di sini laper ya bongkar carrier dan makan cemilan pribadi enggak bisa jajan. Saya cuma duduk sebentar karen suasan semakin sore takut maghrib masih treking saya memutuskan melanjutkan perjalanan dengan beberapa teman dan astagfirullah setelah lumayan lama berjalan ternyata trek pos 4 begitu menggoda iman lanjt naik apa kuat muter balik ya udah jauh banget hehe lumayan dilema deh liay trek bebatuan terjal yang full nanjak enggak ada bonus sama sekali.
Ayolah semangat kawan sebentar lagi sampai pos 4 dalam hati aduh ini jalan nanjak banget wkwkwkwk. Asli di perjalanan menuju pos 4 gak sampai 10 langkah saya sudah berhenti capek bukan main bos kaki kaya enggak mau di angkat kepengin ngesot gak bisa. Kebanyakan istirahat gak sampai-sampai. Setelah melihat suasana sekitar aaaaaaiiiiiihhhhhhh saya melihat gumpalan awan putih dan sedikit cahaya matahari yang mulai memerah. Asli ini indah banget grimis mulai menghilang kabut mulai memudar asli deh pemandangan sekitar gunung lawu bikin semangat saya meledak ledak pada sore itu berbagai foto dan video saya ambil untuk kenang kenangan. Senyum ceria kembali terukir di pipi kami yang tadinya lesu langsung deh kegirangan kaya liat bidadari di atas sana yang sedang menunggu.hehe
POS 4
Singkat cerita setelah berjuang ekstra mengoptimalkan stamina yang ada sambil di temani pemandangan yang memanjakan mata saya sampai di pos 4. Ternyata pos 4 tidak begitu luas dan area pos 4 adalah jurang pokoknya para pendaki yang naik via cemoro sewu tidak di rekomendasikan mendirikan tenda di sini. karen pos 4 adalah jalur angin jadi lumayan berbahaya mungkin ya kan. Di pos 4 sekitar jam 5 sore. Pemandangan sekitar masih memanjakan mata pokoknya engga sia-siap pertama mendaki ke gunung lawu. Waktu semakin sore kita terus bergeas untuk sampai di pos 5 untuk beristirahat makan dan lain sebagainya. Oiyaaa gaes saat saya sampai di pos 4 teman saya yang dari semarang memberi kabar bahwa pak sunarto katanya memilih turun ke bawah karena tidak kuat untuk melanjutkan. Dalam hati saya sedih sekali aduh pak maaf saya tidak bisa berbuat apa-apa.
Note:
(di trek panitia di bagi ya gaes ada tim sweper juga jadi aman untuk Perjalan turun bagi yg tidak kuat)
Pada saat saya sampai pos 4 juga masih banyak teman yang lain yang masih di bawah. Jadi posisi saya kayak di tengah-tengah dalam Perjalan pendakian menuju pos 5.
POS 5
Perjalan saya lanjutkan menuju pos 5 di tengah Perjalan terpampang plang penunjuk jalan ke mana kita akan berjalan. Diantaranya ke hargo dalem, sendang drazat, kepatihan, pasar dieng /setan, puncak hargo dumilah dan masih ada yg lainnya. Sayapun sampai di pos 5 tepatnya hargo dalem sekitar pukul 6 sore lewat sedikit,karena rencana awal memang kita akan camp di sini. Di tengah rasa lelah letih lesu tetap rasa bersyukur saya ucapkan ahirnya sampai juga di pos 5 kurang lebih 9 jam perjalanan dari basecamp sampai pos 5 di iringi grimis dan kabut selama treking dapet bonus pula di pos 4 jalan merangkak naik ya kan mantep sekali rasa lelah ngantuk dan lapar mulai melanda. Ternyata tim sudah mendirikan tenda di sekitar pos 5 utuk kami beristirahat. Namu karena lapar sudah melanda kami memutuskan untuk stay dulu di warung untuk mengisi perut, adayang langsung pesen mie rebus. Nasi. Kopi. Teh manis dan lain sebagainya. Nah karena saya sudah laper banget jadi langsung deh santap roti yg lumayan tebal darinpada ngantri nunggu masak ya kan lama. Makan roti sambil ngopi isep sebatang aihhh seger pisan rasanya.
HUJAN DERAS DI POS 5 SAMPAI TENGAH MALAM
Saat kami sedang beristirahat tiba-tiba hujan deras datang suara kemratak air hujan terdengar begitu keras di atas terpal warung yg kami singgahi. Aduh dalam hati bagaimana ini hujan belum sampai tenda? Padahal jarak antara warung sama tenda enggak sampai 50 meter. Hujan deras membuat kami dan pendaki yg lainnya tertahan di warung sampai malam, tim panitia pun menyampaikan kabar bahwa logistik masih ada yang di bawah serta tenda,mereka tertahan hujan dan tidak bisa melanjutkan perjalanan karena kondisi sudah gelap dan hujan serta ada beberapa rekan kami yang tidak kuat melanjutkan Perjalan sampai pos 5. Jadi kami tercecer gak semua sampai pos 5. Ada yg di pos 2 dan pos 3 mereka mendirikan tenda di sana. Untungnya panitia ada yg membawa sedikit logistik beras dan telur yang sudah di masukan ke dalam botol. Karena kondisi darurat dan gak semua makan. Jadi tim memasak makanan seadanya kita di masakan nasi sama telor utuk mengganjal perut. Sayangnya yg di pos 5 tercecer ada yg di warung sebelah. Jadi gak semua bisa kebagian logistik yg di sediakan panitia.
Singkat cerita karena hujan tak kujung reda serta ada teman kami yang mulai kedinginan ahirnya kami memutuskan untuk tidur di warung. Jadi 2 tenda yang di dirikan sebelumnya tidak kami tempati karena cuaca buruk, dan ibu warung juga menguji kan kami untuk bermalam di dalam warung. Satu persatu rekan muali mengeluarkan sleping bag dan mengganti pakaian mereka dengan pakaian kering dan hangat.
NEXT CERITA SUARA MISTIS DI TENGAH MALAM POS 5.......