Perkembangan teknologi seluler dari masa ke masa kalian wajib tahu untuk menbah info dan wawasan yuk simak uraian di bawah ini secara lengkap dan jelas
» 1G (1981)
Sesuai namanya, 1G merupakan generasi pertama pada teknologi telepon seluler. Teknologi jaringan ini pertama kali diluncurkan oleh Nippon Telegraph dan Telephone pada 1979 silam. Baru kemudian di tahun 1984, teknologi 1G menyelimuti seluruh wilayah Jepang dan menjadikannya sebagai negara pertama yang memiliki jaringan 1G secara nasional.
Secara teknis, 1G beroperasi dengan menggunakan sistem simple yang umumnya dikenal dengan AMPS (Advanced Mobile Phone Service), di mana hanya memiliki kecepatan maksimum 2,4 Kbps. 1G hanya dapat dipakai untuk melakukan panggilan telepon, itu play on words dengan kualitas yang buruk, boros baterai, dan tidak terenkripsi. Sehingga, percakapan play on words dapat disadap dengan menggunakan pemindai radio.
Di Indonesia, teknologi 1G pertama kali diperkenalkan pada tahun 1984. Kala itu, PT Telkom bersama dengan PT Rajasa Hazanah perkasa menyelenggarakan layanan komunikasi seluler dengan menggunakan teknologi NMT (Nordic Mobile Telephone) dengan menggunakan frekuensi 450 MHz.
» 2G (1992)
Teknologi jaringan seluler generasi kedua ini bisa dibilang menjadi awal kelahiran teknologi advanced. Bila pada 1G menggunakan jaringan simple, maka di 2G sudah menggunakan jaringan advanced. 26 pertama kali diluncurkan secara komersial di Finlandia oleh Radiolinja pada 1991 dengan mengimplementasikan teknologi GSM (Global System for Mobile Communications) berbasis teknologi TDMA (Time Division Multiple Access). Kehadiran 2G pada saat itu menyuguhkan pengalaman baru dalam berkomunikasi. Apabila 16 hanya dapat melakukan panggilan telepon, maka di 2G terdapat beberapa fitur baru, antara lain bertukar pesan teks (SMS), pesan bergambar (MMS), dan suara panggilan yang lebih jernih. Bahkan, dalam perkembangannya 2G play on words kemudian berevolusi menjadi 2,56 dengan GPRS (General Packet Radio Service) dan 2,75G dengan EDGE (Enhanced Data rates for Global Evolution), di mana kecepatan maksimal mencapai 473 kbpstbit).
Teknologi 2G pertama kali hadir di Indonesia pada tahun 1993 dengan ditandainya proyek percontohan seluler computerized dengan standar GSM oleh Telkomsel (kala itu bernama Telkomsel GSM) di Pulau Batam. Baru setelah itu PT Satelit Palapa Indonesia (Satelindo) menjadi administrator GSM pertama yang menggunakan kartu SIM di tahun 1994, disusul oleh Telkomsel pada 1995, dan PT Excelcomindo Pratama di tahun 1996.
» 3G (2001
a gi enerus 2G ini pertama kali diluncurkan pada 2001 oleh administrator asal Jepang NTT DoCoMo. 3G hadir sebagai sebuah solusi akan kebutuhan web yang meninakat nothing masa itu denaan mendaunakan standa
leknologi ini sanggup menghantarkan kecepatan information yang lebih cepat dari generasi sebelumnya dengan kecepatan mencapai 2 Mbps.
Dengan hadirnya 3G, masyarakat di seluruh dunia sudah dapat menikmati berbagai macam layanan web, seperti perusing, pengiriman email, real time video dan musik, berbagi information, hingga video chat. Period 3G juga menjadi time kelahiran cell phone dengan dua nama besar pada saat itu, yakni Blackberry dan Apple. Kelahiran 3G di Indonesia pertama kali ada di tahun 2005 saat Telkomsel berhasil melakukan uji coba 3G yang berbasis teknologi W-CDMA (Wideband-code Division Multiple Access) di Jakarta yang kemudian dilanjutkan di beberapa wilayah, seperti Surabaya dan Batam. Setelah uji coba sukses dilakukan, pada 2006 Telkomsel menjadi administrator pertama yang menggelar jaringan 3G secara komersial.
» 4G (2009)
Kebutuhan akan layanan web dengan menggunakan teknologi jaringan 3G dinilai tidak cukup. Maka dari itu, guna membuat penggunaan layanan web semakin nyaman, lahirlah teknologi 4G. Teknologi ini pertama kali diluncurkan secara komersial di Stockholm, Swedia dan Oslo, Norwegia pada 2009 yang menggunakan standar LTE (Long Term Evolution) berbasis teknologi OFDM (Orthogonal Freguency Division Multiplexing).
Period 4G bisa dibilang sebagai lahirnya industri konten kreatif. Dengan kecepatan LTE hingga 100 Mbps pada awal peluncuran dan berevolusi menjadi LTE-Advanced yang dapat mendapat kecepatan 1 Gbps, 4G menawarkan kemampuan untuk web based video dengan kualitas HD, aame anline tanna laa dan waktu uinload dan download
dan menjadikan Telkomsel sebagai administrator seluler pertama yang mengoperasikan jaringan versatile 4G LTE di Indonesia. Hingga kini layanan 4G Telkomsel sudah melayani puluhan juta pengguna. Telkomsel terus berusaha memberikan jaringan 4G terbaik merata untuk seluruh pelanggan dengan inclusion entrance 954.
» 5G (2020)
5G lahir sebagai sebuah jawaban atas kebutuhan koneksi ke tahap yang lebih tinggi dalam beberapa tahun ke depan. Karenanya, sejumlah perusahaan dengan ekosistem versatile saat ini berkontribusi dan berupaya agar 5G dapat dinikmati oleh masyarakat di dunia. 56 saat ini sudah diluncurkan secara komersial di beberapa negara, seperti Korea Selatan, Amerika Serikat, Jepang, China, Turki, dan beberapa negara di Eropa.
Sebagaimana halnya teknologi jaringan penerus, sudah pasti 56 memiliki kemampuan yang lebih canggih dari 4G, antara lain secara teori dapat mencapai information rate hingga 20 kali lebih cepat (20 Gbps), idleness 10 kali lebih rendah (Ims), dan jumlah association thickness 10 kali lebih banyak dari 4G (1 juta gadgets/km2), sehingga penggunaannya tidak hanya untuk pemenuhan layanan portable broadband untuk konsumen, namun juga untuk Industry 4.0.
Adapun beberapa contoh use cases untuk konsumen, seperti upgraded Mobile Broadband, Virtual Reality (VR), Augmented Reality (AR), dan cloud gaming. Kemudian sejumlah contoh use cases untuk industri/B2B, di antaranya AR/VR for industry support, shrewd reconnaissance, savvy manufacturing plant, remote controlling apparatus, distant medical procedure, drone observation, brilliant seaport, dan masih banyak lagi.